Sabtu, 10 Oktober 2015

Surat untuk kawan.

Kawan,
Kutulis surat ini di malam-malamku yang panjang
Mengajakmu melintasi lorong waktu yang dahulu
Saat pundakmu menjadi persinggahan cerita kalbu
Saat jemarimu selalu hadir di atas air mataku.

Kawan,
Bisakah kali ini kenangan itu kita ulangi?
Sekali.
Dua kali.
Atau bahkan berjuta kali, mari kita ulangi
Sebelum jarak melebar
Selagi peluk masih bisa meluber
Sebelum rindu tak bisa lagi melebur

Kawan,
Jika rindu ini berwujud, kuharap kau tak melihatnya
Nanti..... Kau takut
Karena rindu ini tumbuh lebih besar, dari bahagia yang dulu kita cipta

Aku ini gemar merindu
Atau rindu kah yang menahan hingga menahun?
Membiarkanku memeluk bayangan semu
Mengabaikanku bercerita tak tahu waktu.

Ah ya, kawan
Jika kelak kau tak menemukanku di ambang pintu
Tolong, cari aku di pundakmu
Di hatimu
Di isi kepalamu
Karena pelukmu adalah magnet
Padanya, aku jatuh sampai patuh
Karena matamu adalah rumah
Padanya, kupasrahkan segala rebah

Kawanku, adalah rumahku.
Kawanku, bagai jejak sriwedari tak berbatas waktu.

-Dari aku, sahabatmu yang sedang memeluk lutut-


Karya : Yayu Nurhasanah
https://twitter.com/Yaynrh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar